Ciri pertama. Coba lihat kulit ayam Bangkok kepunyaan Anda. Perhatikan apakah kulitnya berwarna merah atau pucat? Bagin-bagian yang mesti diperhatikan yaitu kepala, garis kaki, kulit di sela-sela kaki, kulit pantat, pok (daging pangkal sayap), dan dada. Bila bagian-bagian tersebut berwarna merah, itu pertanda ayam berada pada kondisi yang cukup prima untuk bertarung.
Ciri kedua. Juga perhatikan bulu ayam, mengkilatkah atau malah kusam? Mengkilat bulu ayam ini akan sangat jelas jika dilihat di siang hari, saat matahari bersinar terik. Caranya bisa melihat langsung atak membandingkan dengan ayam lainnya. Sama seperti poin pertama, ini tanda ayam berada di kondisi prima.
Ciri ketiga. Dekatkan sangkar ayam jago Bangkok gacoan dengan ayam jago lainnya. Lihat apakah ayam terlihat aktif bergerak - dalam artian, gusar? Seolah-olah gatal ingin menjajal kemampuan lawan. Gerakan aktif ini sama seperti ayam jago ingin kawin dengan ayam betina Bangkok.
Ciri keempat. Melihat napas ayam adu. Tapi, untuk mengetahuinya perlu dilakukan proses ngabar (uji tanding). Bila dalam tempo tidak sampai 15 menit ayam sudah terlihat payah napasnya, besar kemungkinan ayam adu Bangkok belum siap bertarung. Lebih baik dipersiapkan kembali, daripada kalah telak? Atau setidaknya diberi latihan selama sebulan untuk melatih napasnya. Bagaimana caranya?
Dengan ngabar selama 25 menit. Kenapa 25 menit, sedangkan pertarungan di arena sesungguhnya hanya 15 menit? Logika sederhananya, jika ayambangkok kuat selama 25 menit, maka waktu 15 menit tidak menjadi masalah bukan? Lakukan proses latihan terhadap ternak ayam Bangkok selama sebulan, jika ayam belum memiliki napas sempurna.
Pertama, minggu I latihan ngabar bisa dilakukan sebanyak satu kali. Kedua, minggu II latihan ngabar dilakukan sebanyak dua kali. Terakhir, minggu III dan IV latihanngabar bisa dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali.
No comments:
Post a Comment